Sabtu, 27 September 2014

UANG (IPS KELAS 9)

A.UANG
 
1.Sejarah Uang
       Ada anggapan bahwa uang diciptakan pertama kali di negeri Cina lebih kurang 2700 SM(Sebelum Masehi) oleh Huang (Kaisar Kuning). Sejarah purba juga telah mencatat bahwa orangAssyria, Phunisia, dan Mesir juga telah menggunakan uang sebagai alat tukar.Akan tetapi dari seluruh perkembangan uang di negara manapun awalnya dimulaisetelah orang mengenal kegiatan tukar-menukar.
Berikut akan dijelaskan tahap-tahap perkembangan penggunaan uang.

    A.Tahap Sebelum Barter
Pada tahap ini masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha sendiri. Apa yang diperolehnya itulah yangdimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.

    B.Tahap Barter
Tahap selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Akibatnya dilakukan system barter, yaitu barang ditukar dengan barang. Namun akhirnya dirasakan ada kesulitan-kesulitan dengan sistem ini. Kesulitan-kesulitan yang dirasakan antara lain sebagai berikut :
1. Kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga maumenukarkan barang yang dimilikinya.
2. Kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilaipertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya.Untuk mengatasinya mulai timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-bendatertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.

    C.Tahap Uang Barang
Pada masa ini timbul benda-benda yang selalu dipakai dalam pertukaran. Kesulitan yang dialami oleh manusia dalam barter adalah kesulitan mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan. Kesulitan itu telah mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran adalah benda-benda yang diterima oleh umum, benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis danmistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari. Misalnya, garamoleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar, maupun sebagai alat pembayaran upah.
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan pertukaran tetap ada diantaranya:
1. Nilai yang dipertukarkan belum mempunyai pecahan.
2. Sulit untuk penyimpanan (storage) dan pengangkutan (transportation).
3. Mudah hancur atau tidak tahan lama.

    D. Tahap Uang Logam
Tahap selanjutnya adalah tahap uang logam. Logam dipilih sebagai bahan uang karena dua alasan berikut:
1. Tahan lama dan tidak mudah rusak- memiliki nilai tinggi.
2. Mudah dipecah-pecah dengan tidak mengurangi nilainya.
Bahan yang memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang yangterbuat dari emas dan perak disebut uang logam. Uang logam emas dan perak juga disebutsebagai Uang Penuh (full bodied money), artinya nilai intrinsik (nilai bahan uang) sama dengannilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut).Penggunaan emas dan perak sebagai bahan uang dalam bentuk koin diciptakan oleh Croesus di Yunani sekitar 560-546 SM. Bersamaan dengan itu, medium uang yang berfungsi sebagai instrumen alat bayar mulai dikembangkan, dibuat dari berbagai benda padat lainnya seperti tembikar, keramik atau perunggu. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, maka perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam juga berkembang. Sedangkan jumlah logam muliate rbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar (sulit dalam hal penyimpanan dan pengangkutan). Sehingga terciptalah uang kertas.

    E.Tahap Uang Kertas
Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti kepemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Selanjutnya masyarakat tidak lagi menggunakan emas secara langsung sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya mereka menjadikan kertas bukti tersebut sebagai alat tukar. Desa Jachymod di Ceko, Eropa Timur, dianggap sebagai wilayah pertama yang menggunakan mata uang yang diberi nama dollar, yang merupakan mata uang yang paling populer di abad modern. Dalam sejarah pemakaian kertas sebagai bahan pembuat uang, Cina dianggap sebagai bangsa yang pertama menemukannya, yaitu sekitar abad pertama Masehi, pada masa Dinasti Tang. Benjamin Franklin (AS) ditetapkan sebagai Bapak Uang Kertas karena ia yang pertamakali mencetak dollar dari bahan kertas, yang semula digunakan untuk membiayai perang kemerdekaan Amerika Serikat.
Disinilah dapat dilihat Fungsi Asli Uang yaitu sebagai:
1. Sebagai alat tukar (medium of change)
2. Sebagai satuan hitung (unit of account)
3. Sebagai penyimpan nilai (store of value)

    F.Tahap Penggunaan Uang Elektronik
Seiring dengan kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi, mulailah berkembang uang elektronik, dimana untuk menyelesaikan transaksi ekonomi, pihak yangmelakukan transaksi tidak perlu membawa uang tunai, namun cukup dengan melakukan pembayaran melalui kartu kredit, transfer antar rekening, yang saat ini bahkan telah dapat dilakukan melalui internet , serta sms dan telepon seluler.


2.Pengertian Uang
       banyak yang memberikan pengertian tentang uang,berikut ini pengertian uang menurut beberapa ahli.
a.  A.C Pigou,dalam bukunya The Veil of Money.
     uang adalah sesuatu yang umum digunakan sebagai alat penukar.
b.  R.S Sayers,dalam bukunya Modern Banking.
     uang adalah segala sesuatu yang umum diterma sebagai alat pembayaran utang.
c.  Rollin G.Thomas,dalam bukunya Our Modern Banking and Monetary System.
     uang adalah segala sesuatu yang diterima umum dalam pembayaran (pembelian) barang-barang,          jasa-jasa, dan pelunasan utang.
d.  Robertson, dalam bukunya The Money.
     uang adala segaa sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang.
         dengan demikian,pengertian uang secara umum adalah segala sesuatu atau benda yang diterima oleh masyarakat sebagai alat pembayaran yang sah dan juga sebagai alat penukar dalam kegiatan perdagangan.
          uang harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
           a. diterima umum
          b. mudah disimpan
          c. mudah dibawa
          d. tidak mudah rusak
          e. mudah dibagi-bagi menjadi satuan ukuran nominal yang lebih kecil
          f. mempunyai kestabilan nilai
          g. jumlah terbatas
          h. tidak mudah ditiru/dipalsukan

3.Nilai Uang
    uang mempunyai empat nilai,yaitu nilai nominal,nilai intrinsik,nilai internal, dan nilai ekternal.
a. Nilai Nominal
        Kalau kita memiliki uang saku sebesar Rp. 5.000,00 yang berwujud selembar uang lima ribuan, cobalah kiata amati yang tersebut. Bacalah semua tulisan yang ada dalam uang tersebut. Tentu saja kalian menemukan tulisan “LIMA RIBU RUPIAH” dan angka “5.000”, Karena uang tersebut bertuliskan lima ribu maka pemerintah dan seluruh anggota masyarakat menerima uang tersebut dengan nilai lima ribu rupiah. Berarti lima ribu itu merupakan nilai nominalnya.

b.Nilai Intrinsik
         Mungkin saja kita mempunyai lembaran kertas mainan yang bergambar uang (bukan uang sungguhan). Per lembar harganya Rp 500,00 Lima ratus rupiah tersebut merupakan nilai intrinsik. Sekalipun kertas tersebut bergambar uang puluhan ribu, namun nilai intrinsiknya tetap hanya lima ratus rupiah.
          Kembali kepada uang saku kita yang bernilai nominal lima ribu rupiah (uang sungguhan). Biaya yang diperlukan untuk mencetak selembar uang lima ribuan tersebut mungkin tidak lebih dari lima ratus rupiah. Nah, biaya untuk membuat uang tersebut yang disebut nilai intrinsik. Biasanya nilai nominal uang kertas lebih besar daripada nilai intrinsiknya, sedangkan untuk uang logam, nilai nominalnya nyaris sama dengan nilai intrinsiknya.

c.Nilai Internal

           Nilai uang dikatakan turun apabila dengan jumlah uang yang sama, jumlah barang yang dapat dibeli dengan uang tersebut menjadi lebih sedikit dari sebelumnya. Misalnya, dengan uang seribu rupiah kita dapat membeli beras Cianjur sebanyak satu kilogram. Padahal kita dapat membeli jenis beras yang sama dengan jumlah uang yang sama sebanyak satu setengah kilogram setahun yang lalu. Dengan contoh ini, dapat dikatakan bahwa nilai uang turun. Nilai uang yang dimaksud adalah nilai internal.

            Dalam ilmu ekonomi, peningkatan tingkat harga umum yang berlangsung secara terus-menerus dalam suatu kurun waktu disebut inflasi. Akibatnya nilai rill uang pun turun secara umum. Sebaliknya, penurunan tingkat harga umum secara terus-menerus dalam satu kurun waktu disebut deflasi. Penurunan ini mengakibatkan nilai riil uang naik secara umum.
              Banyak jumlah yang yang beredar akan berpengaruh terhadap nilai riil uang. Kalau jumlah uang yang beredar terlampau banyak, maka harga-harga barang akan tinggi. Artinya, nilai uang turun. Sebaliknya, kalau jumlah uang yang beredar terlampau sedikit maka harga-harga barang akan murah. Hal ini bararti nilai uang naik. Pada umumnya, masyarakat lebih menyukai nilai uang yang stabil agar tidak terjadi gejolak ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah melaksanakan kebijakan untuk mengatur banyak uang yang beredar agar nilai uang tetap stabil.

d.Nilai Ekternal

         Karena tiap-tiap negara mempunyai mata uang, maka adanya hubungan ekonomi antarnegara menimbulkan kurs (nilai) mata uang untuk berbagai mata uang asing. Apabila orang Indonesia mengimpor barang dari Jepang, maka eksprotir Jepang menghendaki pembayaran dalam mata uang Yen. Oleh karena itu, orang Indonesia tersebut harus menukarkan uang Rupiahnya ke dalam mata uang Yen. Dasar pertukaran tersebut adalah kurs Rupiah terhadap Yen. Demikian pula kalau para tenaga kerja Indonesia, mereka harus menukarkan uang tersebut menjadi Rupiah. Dasar untuk menilai pertukaran Ringgit dengan Rupiah adalah kurs Ringgit terhadap Rupiah.


Penukaran suatu mata uang dengan mata uang lain dilakukan di bank-bank devisa melayani penukaran mata uang asing (money charnger).

4.Fungsi Uang
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.

1. Fungsi asli

Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
  • Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
  • Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
  • Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.

2. Fungsi Turunan

Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain:
  • Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang, yaitu uang.
  • Uang sebagai alat pembayaran utang
Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.
  • Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang.
  • Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama.
  • Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.